Sir Isaac Newton merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah ilmu pengetahuan. Kontribusinya mencakup bidang fisika, matematika, astronomi, dan optika. Melalui karyanya yang monumental, Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica atau Principia, ia meletakkan fondasi mekanika klasik dan mengubah cara manusia memahami alam semesta.

https://www.britannica.com/biography/Isaac-Newton
Kehidupan Awal dan Pendidikan
Isaac Newton lahir pada 4 Januari 1643 di Woolsthorpe, Lincolnshire, Inggris (kalender Gregorian) [1]. Ayahnya meninggal sebelum ia lahir, dan ia dibesarkan oleh neneknya. Setelah menyelesaikan sekolah dasar, Newton masuk Trinity College, Cambridge pada tahun 1661. Ia mempelajari matematika dan filsafat alam, dan lulus pada tahun 1665 [2].
Saat wabah pes melanda, Cambridge ditutup, dan Newton kembali ke kampung halaman selama dua tahun. Dalam masa ini, yang kemudian disebut sebagai Annus Mirabilis (Tahun Keajaiban), Newton mengembangkan teori gravitasi, kalkulus, hukum gerak, dan optika [3].
Kontribusi Ilmiah Utama
1. Hukum Gerak Newton
Dalam Principia (1687), Newton merumuskan tiga hukum gerak:
- Hukum I (Inersia): Benda akan tetap dalam keadaan diam atau gerak lurus beraturan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja padanya.
- Hukum II: Percepatan berbanding lurus dengan gaya yang dikenakan dan berbanding terbalik dengan massanya (F = m·a).
- Hukum III: Untuk setiap aksi, selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah [4].
2. Hukum Gravitasi Universal
Newton menjelaskan bahwa setiap partikel di alam semesta saling tarik-menarik dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil kali massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara mereka [4].
3. Optika
Dalam bukunya Opticks (1704), Newton menyatakan bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna. Ia melakukan eksperimen dengan prisma dan membuktikan bahwa warna merupakan sifat dasar cahaya [5].
4. Kalkulus
Newton mengembangkan metode matematika baru yang disebutnya fluxions (kalkulus diferensial), hampir bersamaan dengan ilmuwan Jerman, Leibniz. Perselisihan mengenai siapa yang menemukan kalkulus lebih dahulu sempat menjadi perdebatan ilmiah yang panjang [6].
Karier dan Kehormatan
Newton menjadi Profesor Matematika di Cambridge pada tahun 1669. Ia kemudian menjadi anggota dan Presiden Royal Society, serta menjabat sebagai Master of the Mint pada tahun 1696, berperan dalam reformasi mata uang Inggris [7]. Pada tahun 1705, ia mendapat gelar kebangsawanan dari Ratu Anne dan dikenal sebagai Sir Isaac Newton [8].
Akhir Hayat dan Warisan
Newton meninggal dunia pada 31 Maret 1727 dan dimakamkan di Westminster Abbey, London. Ia dihormati sebagai tokoh besar dalam sejarah sains. Hukum-hukumnya masih digunakan dalam banyak aspek teknik dan sains modern, dan ia sering dianggap sebagai bapak fisika klasik.
Kutipan terkenalnya, “If I have seen further, it is by standing on the shoulders of giants,” menunjukkan kerendahan hatinya dalam mengakui peran ilmuwan lain dalam perkembangan ilmu [9].
Referensi
- Gleick, James. Isaac Newton. Vintage Books, 2004.
- Westfall, Richard S. Never at Rest: A Biography of Isaac Newton. Cambridge University Press, 1980.
- Iliffe, Rob. Newton: A Very Short Introduction. Oxford University Press, 2007.
- Newton, Isaac. Philosophiæ Naturalis Principia Mathematica. 1687.
- Newton, Isaac. Opticks. 1704.
- Guicciardini, Niccolò. The Development of Newtonian Calculus in Britain, 1700–1800. Cambridge University Press, 1989.
- Hall, A. Rupert. Isaac Newton: Adventurer in Thought. Blackwell, 1992.
- Cohen, I. Bernard. The Newtonian Revolution. Cambridge University Press, 1980.
- Royal Society of London. "Biography of Isaac Newton." https://royalsociety.org
Posting Komentar