Pengukuran adalah proses mengukur suatu besaran menggunakan alat ukur dan satuan besaran tertentu.
Proses mengukur sendiri melibatkan aktivitas membandingkan atau menguji atau mencoba, atau mengira nilai suatu besaran menggunakan alat ukur terhadap objek yang sedang diukur. Contoh proses mengukur sebagai berikut. Pengukuran massa sebuah batu akan melibatkan proses mengukur massa batu menggunakan suatu alat ukur massa, misalnya timbangan dan dengan satuan ukur tertentu, misalnya kilogram. Proses mengukur massa batu tersebut akan melibatkan proses membandingkan massa batu yang sedang diukur dengan indikator yang ada dalam alat timbangan.
1. Alat ukur panjang
a. Mistar
mistar sebagai
alat ukur panjang memiliki dua skala ukuran, yaitu skala utama dan skala
terkecil. Satuan untuk skala utama adalah sentimeter (cm) dan satuan untuk
skala terkecil adalah milimeter (mm). Skala terkecil pada mistar memiliki nilai
1 milimeter. Mistar memiliki ketelitian atau ketidakpastian pengukuran sebesar
0,5 mm atau 0,05 cm.
Sumber: news.ralali.com
b. Jangka
Sorong
Ketelitian jangka sorong 0,01 cm. Jangka sorong memiliki ketidakpastian pengukuran
sebesar 0,005 cm.
Pada gambar di atas skala utama (SU) 1,1 cm. Skala nonius (SN) 7 cm.
Panjang
benda = SU + SN
= 1,1
cm +
(7x 0,01 cm)
= 1,1
cm + 0,07 cm
= 1,17 cm
Jika ditulis
dengan angka ketidakpastiannya: Panjang benda = (6,24 ± 0,005) cm
Ketelitian mikrometer
sekrup 0,01
mm. Mikrometer sekrup memiliki ketidakpastian pengukuran
sebesar 0,005 mm.
Cara membacanya adalah:
Sumber: mealabs-alatukur.com
Sebagai contoh misalkan hasil pengukuran tebal lempeng dengan mikrometer menunjukan hasil sebagai berikut:
Skala
Utama = 1 mm
Skala Nonius = 40 x 0,01 mm
Hasil = 0,40 mm
Jika ditulis dengan angka
ketidakpastiannya: Panjang benda = (1,40 ± 0,005) mm
Besaran waktu dapat diukur menggunakan jam atau stopwatch. Ada dua jenis stopwatch, yaitu stopwatch pegas dan digital (elektronik). Stopwatch digital lebih teliti jika dibandingkan dengan stopwatch pegas.
Posting Komentar