Literasi Sains dan Urgensinya


Litersi sains adalah pemahaman umum atas gagasan-gagasan sains (fakta, istilah,teori) yang memungkinkan orang yang cukup terdidik mencernainformasi sains yang diterima dari berbagai media. Literasi sains memungkinkan orang mengikuti diskusi mengenai topik-topik terkait sains (misalnya riset sel punca) dan mencapai kesimpulan yang berdasar. 

Kompetensi itu seharusnya dihasilkan oleh pelajaran sains umum yang diterima semua murid sekolah menengah atas dan mahasiswa. Faktanya, kenaikan besar terkini dalam hal literasi sains orang dewasa AS yang tercatat di atas telah dikaitkan dengan kenyataan bahwa universitas AS mewajibkan semua jurusan nonsains melibatkan satu sampai tiga mata kuliah sains. Sementara, mahasiswa jurusan humaniora di Jepang dan Eropa tak diwajibkan ikut mata kuliah sains, makanya literasi sains di Jepang bisa rendah.

Menurut John Miller (Wakil Presiden ChicagoAcademy of sciences 1991-2000), sains informal, antara lain: artikel sains di koran dan majalah, situs web sains, kunjungan ke museum, perpustakaan umum, dan buku sains umum. Berdasarkan survei yang disajikan di Science and Engineering Indicators 2006, internet segera menjadi sumber penyumbang informasi sains terbesar di AS dan banyak negara lain. Malah, sebagian besar “informasi” sains diterima tanpa disengaja, entah melalui berita atau hiburan. Dan meski itu membuat informasi sains langsung menjangkau semua orang, ketiadaan kemampuan memisahkan yang akurat dan yang tidak telah memperumit situasi literasi sains. 

Literasi sains sungguh makin penting sekarang, selagi informasi menyebar makin cepat. Jika masyarakat tak dilengkapi informasi dasar yang memungkinkannya membedakan informasi yang benar dari isu liar, maka akan banyak waktu, usaha, dan tenaga terbuang untuk mengoreksi berita-berita keliru. Selain itu, masyarakat bisa jadi panik (ingat kehebohan "kiamat 2012”) dan mencari solusi tak rasional (misalnya membeli “produk” tertentu) yang akan membantu mereka menghadapi situasi, setidaknya secara psikologis. Masyarakat berbudaya sains lebih kecil kemungkinannya menjadi korban aneka tipuan, dari astrologi sampai obat palsu.

Sumber: Buku Memahami Sains Modern, Bimbingan untuk kaum Muda Muslim (Nidhal Guessoum)

10 Komentar

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama